Thursday, May 3, 2012

Smart TV, Kebutuhan atau Sekadar Gaya?

Samsung ES8000

Jakarta - Smart TV sejatinya dibuat untuk memperkaya pengalaman penggunanya dibanding ketika memakai televisi konvensional. Tapi di Indonesia, sebagian besar fitur canggih di televisi pintar itu justru tidak terpakai.

Pengguna Smart TV memang kian populer di berbagai negara, di Korea Selatan misalnya. Televisi jenis ini sudah banyak ditemukan di rumah-rumah penduduk menggantikan televisi konvensional yang sebelumnya ada.

Di Indonesia pun geliat pengguna Smart TV juga kian terasa. Meski belum bisa dikatakan banyak, namun jumlahnya cukup membuat Samsung menghadirkan telvisi pintar terbaru mereka di Tanah Air.

"Di Indonesia penggunanya memang belum terlalu banyak. Saya belum punya data untuk tahun ini, tapi di 2011 lalu penggunanya mencapai 2.500," ujar Amon Sabara, Content Manager, CE Business Samsung Apps.

Meski begitu, tak semua pengguna televisi pintar di Indonesia memanfaatkan semua fitur yang ada, kebanyakan justru masih menggunakanya layaknya televisi biasa.

"Memang, dari semuanya (pengguna) paling hanya sekitar 40% yang benar-benar memakainya. Selebihnya mungkin membeli karena prestis," jelas Amon, saat ditemui detikINET di Pacific Place, Kamis (3/5/2012).

Penjelasan Amon memang bukan tebakan belaka. Sebab televisi pintar Samsung mensyaratkan pengguna untuk melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Nah, proses pendaftaran ini hanya dilakukan saat terhubung ke internet.

"Jadi kita tahu pasti jumlahnya. Tapi mungkin kondisi internet di Indonesia yang membuatnya demikian," tandas Amon.

Smart TV memang bukanlah barang baru. Televisi jenis ini sudah mulai diproduksi secara komersil sejak 2007 silam dan terus dipercanggih hingga saat ini. Bahkan tevisi pintar terbaru Samsung sudah bisa diperintah lewat suara dan gerakan tangan.




(Sumber)

No comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger