Seorang pria berkostum kesatria Maya menari di depan Piramida Kukulkan di Meksiko (Foto: Nbcnews) |
Dilansir Nbcnews, Sabtu (22/12/2012), sejauh ini, tidak ada badai Matahari yang "menggoreng" Bumi, tak ada gunung-gunung yang jatuh ke laut. Matahari terbit di monumen Maya kuno di Meksiko, di mana ribuan orang di sana berkumpul untuk menyongsong era baru.
Lalu apa yang terjadi kemudian? John Henderson, antropolog di Cornell University mengatakan dirinya tidak berpikir bahwa akan ada ancaman yang menghabisi nyawa manusia di Bumi. "Saya tidak berpikir akan ada kawanan jaguar atau macan yang turun dari langit," celoteh John.
Arkeolog dan astronom telah sepenuhnya menolak segala sesuatu tentang mitos kiamat 2012. Bahkan, suku Maya sendiri tidak pernah berharap dunia berakhir ketika kalender Hitungan Panjang bergulir lebih dari siklus 144.000 hari di 2012.
Medan magnetik Bumi tidak akan rusak. Tidak ada ancaman benda luar angkasa atau planet asing yang akan menabrak Bumi.
NBCnews melaporkan, tidak semuanya tentang 21/12/2012 adalah malapetaka dan kesuraman. Pada hari ini, turis dan para wisatawan berbondong-bondong menuju reruntuhan Maya Chichen Itza.
Mereka menyambut fajar di hari Jumat dan memulai zaman baru dengan ritual lama dan baru. "Ada ledakan kesadaran melalui ini. Kami menjadi milyarder energi. Membuka untuk menerima lebih banyak cahaya dan banyak kebahagiaan," ungkap musisi asal California bernama Shambala Songstar.
Minu Nair, seorang turis berusia 27 tahun dari India, bercanda tentang hubungan kiamat setelah mendaki ke puncak piramida Maya di Coba, yang membutuhkan satu jam perjalanan dari Chichen Itza. "Setidaknya kami bisa mengatakan bahwa kami melihat akhir dari dunia," tuturnya sembari tertawa.
Namun, tidak semua menunjukkan keceriaan atau kegembiraan. "Kami harus berhati-hati terhadap psikosis (kelainan jiwa) massa," ujar peramal Meksiko yang terkenal, Antonio Vazquez Alba. Menurut Associated Press, Vazquez memperingatkan para pengikutnya untuk menjauh dari pertemuan massa pada Jumat.
Ini perlu diperhatikan untuk menghindari kekhawatiran tentang penyerbuan atau bahkan bunuh diri massal seperti yang pernah mereka lihat sebelumnya.
(sumber)