|
Manisan Buah Ceremai. Foto: okezone
|
KEPULAUAN SERIBU - Siapa tak suka manisan, sudah enak,
legit, dan bisa dijadikan kudapan dikala senggang. Apalagi bila buahnya
manis dan segar, manisan pun bisa disimpan hingga lebih dari dua bulan.
Namun, tahukah Anda bila buah ceremai ternyata bisa dijadikan manisan. Terdorong oleh kebutuhan hidup dan sekadar membuat dapur
ngebul, masyarakat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, memanfaatkannya menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Sang pemilik usaha manisan buah ceremai, Indah, saat berbincang dengan
okezone,
mengatakan bila modal yang dikeluarkan untuk membuat manisan ini hanya
sebesar Rp90 ribu. Usaha yang dijalankan selama setahun dua kali ini
memang diakuinya musiman, namun keuntungannya bisa untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
"Biasanya kami jual hanya dua kali
dalam setahun. Sudah jadi tradisi ya, biar keuntungannya tipis, tapi
lumayan lah buat bantu-bantu
ngisi dapur. Modalnya juga enggak terlalu besar, tipis memang untungnya, tapi lumayan lah," ceritanya sembari melayani pengunjung.
Indah
menceritakan, untuk membuat manisan ceremai tersebut, dirinya hanya
membutuhkan bahan baku buah ceremai dan gula pasir. Dia membeli buah
ceremai dari pulau seberang biasanya hingga tiga ember, di mana harga
per embernya sebesar Rp15 ribu. Lalu dia akan membagi rejekinya kepada
orang lain untuk menggiling buah tersebut yang jasanya dihargai Rp15
ribu.
"Saya bisa bikin sendiri sebenarnya, tapi saya mau
bagi-bagi rejeki buat orang lain, jadi saya pakai jasa orang lain buat
menggiling. Habis beli buah ceremai emberan, ya nanti baru digiling
ramai-ramai," tukas wanita beranak dua ini.
Nantinya, usai buah
ceremai digiling, barulah ditaruh di dalam boks, yang dijual sebesar
Rp6.000. Adapun dalam sekali giling, dia bisa mendapatkan sebanyak 20
boks. Selanjutnya, dia menjelaskan, manisan buah ceremai yang sudah jadi
dihargainya sebesar Rp8.000 per toples untuk dipasarkan, serta bisa
bertahan hingga dua bulan.
"Harganya cuma Rp8.000 saja. Kalau
sudah jadi, saya bisa sampai menjual ratusan toples. Dijualnya juga buat
para wisatawan sama warga sekitar sini," tandas Indah.
Namun
demikian, dia mengakui jika omzet penjualan manisan buah ceremai ini
tidaklah besar. Dirinya pun bersyukur jika keuntungannya itu bisa
menghidupi keluarganya, di samping dia sudah membuka toko kelontong
sendiri.
"Yah, Rp90 ribu memang modalnya, tapi Alhamdullilah
sudah bisa balik modal. Sekali bikin bisa dapat 20 boks, satu boksnya
Rp6 ribu, untungannya bisa sampai Rp1 jutaan, kadang di bawah itu.
Soalnya ini kan buah musiman," pungkasnya.
(Sumber)
Read More - Modal 90 ribu, Untung 1 juta