(Foto: thinkstock) |
Berikut adalah rangkaian jadwal diet yang dapat dilakukan dalam sehari-hari, seperti dilansir prevention, Rabu (18/7/2012) yaitu:
Pukul 6-8 pagi : Gerakkan badan
Setengah jam setelah bangun pagi dan sebelum Anda sarapan, gerakkan badan dengan melakukan olehraga ringan hingga 20 menit. Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga sebelum sarapan dapat membantu membakar lemak lebih efisien.
Akan lebih baik lagi jika Anda berolahraga di bawah sinar matahari. Sinar matahari pagi membantu tubuh Anda menyetel ulang siklus tidur Anda dan Anda dapat mendapatkan vitamin D secara alami.
Pukul 7.00 - 8.00 : Minum air putih
Sebelum mendapatkan sarapan Anda, minumlah dua gelas air. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum dalam jumlah ini setiap pagi sebelum sarapan dapat membantu Anda kehilangan berat badan hingga 2 kilogram.
Pukul 8.00 - 9.00 : Sarapan
Ketika Anda bangun tidur, Anda juga dapat membangunkan ghrelin, hormon yang membuat perut Anda terasa lapar. Jangan mengabaikan rasa lapar karena tubuh akan menghasilkan lebih banyak ghrelin lagi hingga siang hari dan akhirnya membuat Anda kelaparan dan makan terlalu banyak.
Untuk menekan efek ghrelin, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein, seperti telur dan roti gandum, minimal satu jam setelah bangun tidur.
Pukul 10.00 - 11.00 : Makan camilan sehat
Ghrelin menjadi tidak aktif setelah Anda makan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein ketika sarapan. Hormon tersebut akan mulai bangkit kembali beberapa jam sebelum makan siang.
Untuk mencegah Anda terlalu lapar ketika makan siang, makanlah camilan sehat dalam porsi kecil pada jam-jam ini. Anda dapat makan potongan buah atau yogurt.
Pukul 12.00 - 13.00 : Makan siang
Pada waktu siang hari, tubuh mengaktifkan galanin, hormon lapar lain yang membuat Anda menginginkan makanan berlemak. Namun, lemak makanan dapat menghasilkan galanin lebih banyak dan membuat Anda makan lebih banyak lemak.
Sebaliknya, pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein ketika makan siang, seperti ayam, sayur sop atau sayur kacang-kacangan.
Pukul 14.00 - 15.00 : Tidur siang 15 menit (kalau memungkinkan)
Luangkan waktu untuk tidur siang ketika Anda sedang tidak bekerja. Waktu tidur siang yang ideal adalah selama 15 sampai 20 menit untuk mengembalikan energi tubuh tanpa mempengaruhi kemampuan Anda untuk tidur di malam hari.
Pukul 15.30 : Asupan kafein terakhir
Ketika Anda butuh dorongan energi di sore hari, Anda dapat mendapatkannya dengan minum minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau teh. Jangan minum kopi setelah pukul 16.00 karena dapat mengganggu irama sirkadian jantung dan membuat Anda terjaga lebih lama di malam hari.
Pukul 16.00 - 18.00 : Latihan kekuatan
Sekarang adalah waktu untuk olahraga atau latihan kekuatan. Pada waktu sore hari, suhu tubuh Anda lebih tinggi dan lebih prima untuk melakukan olahraga. Dalam sebuah penelitian, olahraga sore hari dapat membangun otot hingga 22 persen dibanding senam pagi.
Pukul 18.00 - 19.00 : Makan malam
Untuk memastikan Anda tidak bangun karena lapar di tengah malam, makanlah lemak sehat dalam porsi yang secukupnya seperti lemak dari minyak ikan, untuk makan malam Anda. Jangan melewati jam tersebut kalau ingin makan malam.
Pukul 21.00 : Makan camilan sehat
Nikmati camilan ringan sebelum tidur seperti satu porsi yogurt rendah lemak. Karbohidrat ringan di malam hari juga menghasilkan triptofan, yang membantu otak Anda memproduksi serotonin. Serotonin merupakan bahan kimia yang memicu tubuh Anda memproduksi melatonin, hormon tidur.
Pukul 21.00 - 22.30 : Matikan alat elektronik
Matikan perangkat elektronik seperti komputer dan TV 2 jam sebelum tidur. Perangkat elektronik tersebut memancarkan spektrum cahaya biru yang lebih mengganggu daripada cahaya lampu biasa. Gangguan tidur dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi terhadap obesitas.
Pukul 21.30 - 23.00 : Tidur
Pergi tidur di waktu yang sama setiap malamnya dapat membuat Anda memiliki jadwal tidur yang rutin. Tidur yang cukup juga mambuat Anda lebih bugar di pagi hari dan lebih sehat.
(detik.com)
No comments:
Post a Comment