Fatal
Virus ini menyebabkan penyakit yang biasa menyerang balita, seperti bintik-bintik yang melepuh di tangan, kaki, dan sekitar mulut. Gejala lain adalah demam dan kulit gatal.EV71 kadang juga menyerang orang dewasa dan banyak ditemukan di berbagai negara.
Biasanya balita yang terkena EV71 akan mengalami demam selama beberapa hari dan kemudian sembuh.
Persoalannya di Kamboja adalah, banyak balita yang kekurangan gizi dan mereka tinggal di rumah-rumah dengan tingkat kebersihan yang rendah.
Akibatnya penyakit ringan ini bisa berakibat fatal ketika penderita tidak mendapatkan perawatan yang semestinya.
Buruknya sanitasi menyebabkan 50 balita meninggal setiap hari di Kamboja. Artinya setiap tahun sekitar 200.000 anak meninggal dunia sebelum mereka merayakan ulang tahun yang kelima.
Cuci tangan
Balita Kamboja rawan infeksi karena buruknya sanitasi."Mereka hidup di tempat-tempat yang mengenaskan. Sanitasi sangat buruk dan inilah yang menjadi penyebab kematian balita di Kamboja," kata Dr Pochenda Chhorn, dokter yang bekerja di satu klinik anak di pinggiran Phnom Penh.
Yang lebih menyedihkan adalah warga mungkin punya telepon tenggam, tapi tidak punya toilet. Bisa dibayangkan dampak yang mungkin terjadi dari buruknya sanitasi ini.
Data menunjukkan diare menjadi salah satu penyebab utama kematian balita. Kalaupun diare tidak menyebabkan kematian, bagi balita kondisi ini membuat mereka makin lemah ketika terserang virus EV71.
Saran yang disebarkan WHO untuk warga Kamboja sangat sederhana, yaitu selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan.
Jika anak demam, beri parasetamol. Ditambah dengan kegiatan lain seperti kampanye ASI dan program kebersihan, WHO berharap angka kematian balita di Kamboja bisa ditekan.
(detik.com)
No comments:
Post a Comment